Anime Temptation

Anime Temptation
Iseng buat hiburan

Sebuah keberhasilan memerlukan pengorbanan.

Sebuah pengorbanan bukanlah sesuatu yang menyulitkan.

Apa yang telah kau tempuh bukanlah sesuatu yang harus kau sesali.

Semua yang kan terjadi hanyalah sekedar dilema yang akan menuntunmu dan menguatkan jiwamu.

Puncak sebuah bukit, semakin dekat, akan semakin berat tuk ditempuh. Namun sabarlah, tetap langkahkan kakimu selangkah demi selangkah. Dan puncak bukit itu pun kan dapat kau pijak dan kau dapat tancapkan bendera kemenanganmu.

Jumat, 25 Desember 2009

PARADOKS

Hi! Pa kabar...?

What’s up...

Entah dari mana aku harus memulainya, aku juga bingung. Sebab memang sudah lama sekali aku tidak menorehkan karyaku di kertas lusuh seperti ini. Entah sejak kapan aku berhenti, aku tak tau pasti. Tapi yang pasti kutau adalah bahwa sudah lama sekali aku tidak melakukannya.

Kadang aku merenung dan kemudian tertawa sendiri ketika sadar dengan kelakuanku. Aku sering memberikan semangat kepada orang-orang agar terus berkarya tanpa peduli apakah berkarya bersama atau sendirian. Aku terus mengajari orang-orang bahwa meskipun sendirian kita tetap dapat berkarya, dan karya kita akan semakin bernilai karena kitalah satu-satunya orang yang berkarya. Tapi kenyataannya adalah justru aku yang tidak melakukan apa-apa. Lucu khan..?!

Aku selalu memandang kehidupan ini adalah seni, jadi aku menjalaninya sebagai seorang seniman kehidupan yang memandang semuanya sering kali bertolak belakang dengan pandangan orang lain. Aku banyak mempelajari bahwa sebenarnya apa-apa yang kita alami dalam kehidupan yang kita jalani selama ini adalah baik, meski sering kali kita tidak menyadarinya. Dan tak jarang kita menilainya buruk. Di situlah seninya!

Tau maksudku?

Mungkin jawabannya tidak. Tapi aku yakin kalian mulai menyadarinya.

Aku pernah mendengar pernyataan begini:

“Kenapa Tuhan begitu jahat? Orang-orang miskin banyak yang mati karena berbagai musibah. Ada yang tertimbun tanah longsor, ada yang terkena tsunami, ada yang tertimpa pohon tumbang karena angin, dan berbagai musibah lainnya. Dan bayangkan! Yang mati tidak satu atau dua orang saja, melainkan puluhan bahkan ada yang ratusan. Tuhan seperti gangster yang sering membantai orang-orang lemah”.

Kemudian seorang yang (menurutku) bijaksana tapi humoris, dengan santai dan sambil tersenyum menjawab:

“Kamu tau ga? Justru Tuhan itu baik. Kalau ga baik, pasti Tuhan ga langsung membunuh mereka. Tuhan bakalan kasih mereka sakit jantung, stroke parah, kanker, atau penyakit lainnya yang kamu tau sendiri khan? Biaya berobatnya mahal. Tuhan bakal bikin mereka keluarin biaya yang sangat mahal, yang mungkin mereka ga akan sanggup bayar, kemudian baru Tuhan akan cabut nyawa mereka. Tapi kenyataannya, justru karena Tuhan itu baik makanya Tuhan kasih mereka mati gratis”.

Bagaimana sekarang, sudah mulai mengerti?

Kuharap begitu. Pernyataan di atas sebenarnya hanyalah contoh kecil dari banyak kejadian yang kita alami di sekitar kita. Hanya saja mungkin kita tidak menyadarinya. Sering kali kita mengeluhkan ini itu, padahal yang seharusnya kita lakukan adalah bersyukur. Tapi lagi-lagi aku memandangnya sebagai seni. Kita melakukan hal yang bertentangan dengan yang seharusnya. Tapi lagi, menurutku keluhan-keluhan kita juga bisa berarti sebagai ungkapan syukur kita atas apa yang telah terjadi, karena itu menunjukkan bahwa kita masih peduli dengan apa yang terjadi. Karena menurutku peduli merupakan salah satu ekspresi dari rasa syukur itu. Setuju? (tidak juga tidak apa-apa). (Fajar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar